Kota Palembang terkenal dengan Jembatan Amperanya, namun selain itu Palembang juga dikenal dengan makanan khasnya, pempek. Kuliner khas Palembang ini terbuat dari ikan, lebih tepatnya ikan belida. Nama ikan yang digunakan sebagai bahan baku pempek ini diambil dari salah satu sungai yang ada di Sumatra Selatan, sungai tempat habitat asal ikan ini. Memang ikan ini dikenal dengan nama ikan belida, namun sebenarnya ikan yang punya “pisau” di punggungnya ini memiliki nama yang berbeda-beda tergantung daerahnya. Misalnya saja di Jawa barat yang lebih dikenal dengan nama ikan lopis dan di Kalimantan Selatan disebut dengan ikan pipih.

Ikan belida adalah salah satu ikan purba yang banyak ditemukan di perairan terbuka seperti di sungai-sungai besar, aliran sungai dan juga danau di daerah Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Penyebaran ikan ini sendiri sudah ada sejak jaman pleistosen ketika air laut surut akibat dari pendinginan suhu di seluruh dunia. Pada saat itu ketiga pulau tadi masih menyambung jadi satu sehingga ikan ini bisa ditemukan di tiga pulau tadi. Sayangnya ikan purba ini sudah mulai sulit dicari. Sebenarnya apa sih yang menjadi penyebab ikan belida dicari-cari banyak orang?

Kenapa Ikan Belida Dicari-Cari?

Secara ekonomi, ikan belida memiliki nilai yang tinggi karena menjadi bahan baku dalam pembuatan makanan khas, tidak hanya pempek saja namun juga kemplang, kerupuk dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, tampilan ikan belida yang notabene merupakan ikan purba ini terbilang unik sehingga tidak sedikit penghobi ikan mencari ikan belida untuk dipelihara sebagai ikan hias. Akibat dari penangkapan ikan belida secara berlebihan dan juga penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan. Akibatnya sekarang ikan belida sudah termasuk ke dalam salah satu ikan air tawar yang akan dilindungi oleh pemerintah. Padahal ikan belida memiliki potensi yang besar dalam berbagai sisi, terutama sisi ekonomi. Oleh sebab itulah melihat pentingnya ikan belida bagi Indonesia khususnya Palembang, ikan belida dijadikan sebagai maskot fauna provinsi Sumatera Selatan.