Provinsi Jawa Tengah memiliki jumlah penduduk sebesar 35.557.249 jiwa. Di provinsi ini terdapat beberapa kabupaten atau kota yang memperbesar perhitungan jumlah penduduk jawa tengah. Diantaranya adalah Kabupaten, Cilacap dihuni oleh 2,227 juta jiwa, Kabupaten Brebes yang dihuni oleh 2,342 juta jiwa, Kabupaten Banyumas dengan penduduk sebanyak 1,953 juta jiwa. Penduduk biasanya tersebar di berbagai pusat kota. Beberapa daerah yang merupakan penyebaran pemukiman dan berbagai kabupaten yang juga padat penduduknya berada di kawasan Semarang Raya. Wilayah ini termasuk daerah Unggaran dan sebagian dari Kabupaten Kendal dan Demak. Kemudian ada daerah Salatiga Raya yang meliputi  Bringin, Kopeng, Tengaran, Suruh dan Ambarawa. Daerah Solo Raya juga memiliki banyak penghuni dan padat penduduk. Daerah ini terdiri dari Kabupaten Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo. Daerah lain yang juga padat penduduk adalah daerah Tegal, Slawi dan Brebes.

 

Pertumbuhan penduduk Jawa Tengah

Diperkirakan pertumbuhan penduduk berada pada kisaran 0.67% per tahun. Penduduk yang memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi berada di Kabupaten Demak dengan tingkat pertumbuhan mencapai 1.45% setiap tahun. Kota Pekalongan juga termasuk pada ukuran tertinggi dengan rasio 0.09% setiap tahun. Jumlah penduduk saat ini memiliki angkatan kerja dalam perhitungan total 47%. Kebanyakan diantara pekerja ini memiliki pekerjaan dalam bidang pertanian, perdagangan, industri, dan jasa. Porsi angkatan kerja ini juga bertambah dengan pesat setiap tahun karena banyak dari penduduk Jawa tengah merupakan anak-anak yang masih sekolah atau remaja muda pengangguran. Mereka biasanya akan menetap di kampung mereka untuk menjalani pekerjaan yang telah tersedia atau merantau ke kota besar seperti Jakarta.

 

Porsi kecil dalam jumlah penduduk jawa tengah juga diisi oleh beragam etnis yang tentu saja didominasi oleh suku Jawa. Suku Sunda dan Tionghoa merupakan penghuni etnis lain yang paling besar yaitu sebanyak 1.40% untuk orang Sunda dan orang Tionghoa sebanyak 0.43%. Suku lain juga ada dan biasanya berkumpul di daerah-daerah tertentu. Mereka biasanya datang ke Jawa untuk berdagang.

pixabay.com

Penyebaran Etnis di Jawa Tengah

Penduduk Jawa Tengah sebagian besar diisi oleh suku Jawa. Masyarakat ini tidak semuanya berasal dari Jawa tengah. Ada juga beberapa kelompok masyarakat yang berasal dari kota lain di pulau Jawa. Daerah Jawa tengah ini merupakan bagian dari pusat kebudayaan dengan adanya banyak bekas istana dan keraton yang sampai saat ini masih berdiri.

 

Kaum minoritas juga ada di Jawa. Mereka biasanya adalah kaum Tionghoa yang memiliki dominasi di berbagai tempat di Jawa. Berbeda dengan suku Jawa sendiri suku Tionghoa biasanya bukanlah pendatang. Mereka telah lama berada di daerah itu semenjak leluhur mereka. Tidak heran jika masyarakat minoritas ini dapat membangun daerah sekitar mereka dan memiliki komunitas yang cukup solid di Jawa. Selain itu kebanyakan dari mereka memiliki lahan sendiri dan cenderung bertahan sampai akhir usia di daerah tersebut.

 

Penduduk Tionghoa biasanya memiliki kegiatan sebagai pedagang yang telah cukup sukses memberikan berbagai jenis makanan yang terkenal di daerah Jawa. Etnis ini telah berbaur dengan baik dengan suku Jawa. Hal ini dapat dilihat dari cara mereka berbahasa yang telah sama persis dengan orang Jawa. Diantara etnis ini banyak yang telah melupakan budaya asal mereka dan mengambil sikap menjadi penduduk yang lebih modern. Salah satu tempat yang paling banyak diisi etnis Tionghoa  menurut Demographic characteristics adalah Kota Lasem yang mendapatkan julukan Le Petit Chinois atau dalam bahasa Indonesia berarti Tiongkok Kecil.

pixabay.com

Terdapat juga komunitas lain yang juga merupakan campuran yaitu Arab-Indonesia. Mereka juga memilih untuk melakukan usaha perdagangan walupun komoditas yang dijual berbeda. Mereka bisa dikatakan ada di berbagai lini ekonomi di Jawa karena tidak jarang orang menemukan mereka di bidang Jasa.

 

Beberapa daerah di Jawa Tengah yang berbatasan Langsung dengan Jawa Barat mengalami perpaduan kebudayaan yang saling mendominasi. Di beberapa bagian dari daerah seperti Cilacap, Banyumas, dan Brebes akan ditemukan sebagian kebudayaan Jawa yang kental dan di sebagian lain akan terdapat kebudayaan Sunda yang kental. Perpaduan budaya ini memiliki pengaruh pada gaya bahasa dimana bahasa Sunda terkadang tercampur penggunaannya dengan bahasa Jawa. Ada juga permasalahan penggunaan bahasa yang membuat bahasa Sunda yang lebih lembut menjadi disampaikan dengan cara yang lebih santai. Sebaliknya pengaruh budaya Jawa juga kental di daerah ini. Bahkan beberapa daerah memiliki sejarah yang beririsan antara Jawa dan Sunda.

 

Bahasa yang digunakan di daerah ini didominasi dengan bahasa Jawa. Walaupun mereka mengakui bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi mereka namun dalam kegiatan sehari-hari bahasa ini jarang digunakan. Orang Jawa atau etnis lain akan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa penghubung mereka. Sebuah bentuk bahasa Jawa yang dihasilkan dari paduan dialek  Solo dengan Jogja atau Mataram dianggap sebagai bentuk resmi dari bahasa Jawa. Sebagian besar jumlah penduduk jawa tengah menggunakan bentuk dialek kulonan dan timuran. Perbedaan signifikan dari kedua jenis dialek ini adalah kata yang digunakan dan nada pada saat berbicara. Ada juga daerah yang berbeda dengan pelafalan bahasa Jawa pada umumnya yang digunakan oleh orang Tegal.